Page 13 - 2B
P. 13
2B
Eni tampak berpikir, “Ya sudahlah. Aku tahu, tak perlu ikut ini
pun kau pasti lulus!”
Aku tersenyum, “Bukan begitu, tapi aku akan berjuang lulus
dengan cara yang juga lurus.”
Eni kemudian tampak terkejut, “Jadi jalan ini tidak lurus ya?”
dia tampak berpikir, mungkin tepatnya dia ingin menepis
kesadarannya akan langkah salahnya itu. Wajah polosnya kemudian
mengaura. “Hmm, anggap saja lurus deh. Lagian teman-teman
semua pada setuju dengan rencana ini.”
Dasar Eni. Aku membatin, “Tapi tidak semua, En. Pasti ada
yang tidak setuju selain aku.”
“Siapa?”
“Bara.” Dengan percaya diri kukatakan itu.
Eni tampak terkejut, dipandangnya aku lamat-lamat, “Kau
bilang Bara tidak setuju? Masak?”
Aku hanya tersenyum. Sebenarnya ingin sekali kuajak dia
untuk tidak ikut rapat itu.
“En, kau yakin ikut ke sana?” kini aku mencoba
mempengaruhinya, semoga bisa. “Kau yakin? Ingat En, tidak
seharusnya kita merencanakan kecurangan.”
Kulihat Eni menggigit bibir, “Aduh Bit, sekarang aku sedang
terjepit. Tolong, jangan larang aku untuk hal ini.”
Aku menghela nafas, putus asa.
“Tapi Bit,” Eni meletakkan kedua telapak tangannya ke pipi,
Nampak berpikir, “Kayaknya sih.. Bara…, Ah. Sebaiknya lihat saja
dulu deh! Ya sudah, aku ke sana ya!” Eni kemudian berlalu. Namun,
Maulida Azizah & Ummu Rahayu 12

