Page 110 - 2B
P. 110

2B


                    Kupandang  Resi.  Kata-kata  itu  bersahutan  seperti  burung
            berkicau  hingga  pada  kata  temanku  satu  ini,  yang  benar-benar
            memukul hati siapa pun yang merasa termasuk di dalamnya.
                    “Siapa  yang  suruh  lebih  percaya  teman,  daripada  Tuhan
            sendiri!”
                    Semua  pun  tahu  akar  dari  semua  masalah  ini.  Beberapa

            memang tak lulus karena kunci salah waktu itu. Beberapa lagi juga
            ada  yang  sepertiku,  bertahan  pada  idealisme  namun  cenderung
            memilih  diam.  Ah,  tapi  jika  aku  sekarang  di  posisi  Resi,  tentu  aku
            akan    menangis    sepertinya.   Lihatlah,   kini   teman-teman
            menyalahkannya setelah sebelumnya dia sendiri menyalahkan Bara.
                    Tubuh  Resi  berguncang,  terisak  menahan  tangis.  Dia
            menutup  wajahnya  dan  memilih  tak  beranjak  dari  posisinya.  Aku?

            Serba  salah.  Tak  mengerti  harus  berbuat  apa  hingga  Bu  Rina
            datang.
                    “Ada  apa  ini?”  Bu  Rina  memandang  khawatir.  “Resi,
            kenapa?”
                    Semua  membisu.  Tak  ada  yang  ingin  mengeluarkan  kata.
            Bu  Rina  menatapku,  meminta  penjelasan.  Tapi  aku  juga  kelu.  Bu

            Rina, semua tahu bahwa  guru kami satu ini paling tak mendukung
            kecurangan para siswa. Guru yang mungkin juga dihindari oleh guru-
            guru  yang  bersekongkol  membantu    siswa.  Jika  Bu  Rina  tahu
            kelulusan para siswa karena kunci yang salah, akan bagaimana?






                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115