Page 106 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 106
Pada Suatu Hari,
Ombak, dan Camar
Ramayda Akmal
Setiap Jumat sore, sejak satu tahun yang lalu, sebelum meng-
habiskan waktu dengan karaoke bunuh diri di pub murahan
Babah Vietnam, Josep dan teman-temannya melakukan ritu-
al di pelabuhan. Camar-camar menyambut girang, menabrak
ombak dan menggoda kapal-kapal. Sambil melambaikan
tangan ke AIDA-Luna dan para pesiar yang tidak dikenal,
1
mereka memancing kemabukan dengan satu dua bir per-
mulaan sebelum ritual. Meski langit, bumi, dan air mencer-
minkan keindahan yang sempurna, demi Tuhan, ritual itu
selalu berakhir kejam. Seseorang melontarkan premis, seseo-
rang lainnya menyanggah, dengan apapun cara dan gagasan,
sampai sering berbuntut dendam.
Namun beberapa bulan terakhir ritual itu hilang. Waktu
yang mereka lewati seperti dilipat. Wabah aneh yang datang
tiba-tiba telah mengacaukan nasib mereka, membolak-balik,
dan melemparkannya ke lubang ketidakpastian. Mereka
1 Salah satu kapal pesiar produksi perusahaan pesiar Jerman, AIDA Cruises
88

