Page 111 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 111

walau sebentar kemudian panas membakar.
                   Mereka bertemu di sudut pelabuhan biasa, di sebuah
               taman futuristik bergaya lekuk-lekuk khas Zaha Hadid tanpa
               saling menyapa. Di balik masker warna-warni menyembul
               mata-mata yang bicara. Duduk berjauh-jauhan sesuai pera-
               turan ditambah angin pelabuhan yang kencang, membuat
               mereka mulai harus berteriak. Seorang petugas keamanan
               datang menginterogasi. Josep, tualang beasiswa, dan seo-
               rang mahasiswa pemimpin organisasi keagamaan mengaku
               kakak beradik dan tinggal di satu apartemen. Sementara
               satu-satunya perempuan anggota Pos Ninja harus mengaku
               zusammen leben  dengan seorang teman Jerman mereka
                              5
               yang juga hadir dalam perkumpulan itu untuk menghindari
               denda pemerintah yang tidak mengizinkan lebih dari dua
               keluarga atau rumah bertemu.
                   Berita-berita yang tidak kalah ajaib dari lelaki tua pe-
               cinta amarrylis dilontarkan mereka susul-menyusul. Si
               tualang mahasiswa mendapat teman kencan baru, nenek
               enam puluh tahun yang membayarnya untuk mengobrol
               di balik jendela, memintanya berlagak seperti prajurit yang
               me-=mberikan hormat untuk bisa mengingatkannya pada
               sang suami. Sementara itu, mahasiswa ketua keagamaan
               diminta mengantarkan surat kaleng ke kantor wali kota
               dari seorang ibu yang positif, tetapi yakin bahwa wabah
               itu adalah konspirasi pemerintah belaka. Satu-satunya
               tukang pos perempuan di grup itu pernah membelanjakan
               banyak dan tidak dibayar dengan alasan keluarga itu tengah
               5  Hidup Bersama (Bahasa Jerman).

                                       93
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116