Page 136 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 136

Udara yang Menusuk
                  Serupa Jarum ke Jantung


                             Pinto Anugrah






           Kabarnya, orang tua berjanggut putih itu telah turun dari
           hulu. Ia berjalan menyusuri sisi anak sungai. Tangan kiri-
           nya menggenggam tongkat begitu erat. Sedangkan tangan
           kanannya menggenggam sebuah belanga kecil, yang di
           dalamnya menyembur asap yang tak henti-henti. Begitu
           cerita yang beredar di kampung kami, Lembah Tajapik. Saya
           mendapat cerita itu dari Osong, ketika membantu meram-
           bah semak batas antara ladang peninggalan bapak dengan
           hutan ulayat kampung ini.
               “Berarti semalam ia melalui lereng itu?” saya menunjuk
           ke bawah sana, tidak jauh dari tempat kami berdiri. Lereng
           yang langsung disambut anak sungai sebagaimana yang di-
           maksud dalam kabar itu.
               “Barangkali! Siapa yang bisa memastikan? Siapa yang
           benar-benar telah melihat Inyik itu?”
               “Pasti ada yang melihat! Kalau tidak, tidak mungkin
           kabar itu begitu cepat beredar!”

                                  118
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141