Page 41 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 41
Tetapi Kiai Jalil masa bodoh. Di kepalanya sudah berisi
pundi-pundi. Juga rencana untuk menghabiskannya. Dan
malam itu, benar saja, nyaris seluruh warga tumpah ruah
di kompleks makam Sayyid Yusuf. Gema selawat Burdah
membelah langit, menggaduhkan malam, mengusir bu-
rung-burung dari sarang.
“Selamat datang bencana,” gumam dr. Simon di teras
rumah dengan mata berkaca-kaca. Dadanya tersayat men-
dengar gelombang suara itu menyesaki cakrawala.
Dan petaka itu memang datang keesokan harinya.
Disaksikan Ramiso yang terpaku di tengah jalan. Pening
dikepung ganar dan harga diri yang telah tanggal.
Pamekasan, 14 Desember 2020
23

