Page 48 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 48
beberapa minggu ke depan. Namun katanya, posisi yang
ingin kamu ambil sudah diambil orang lain tak lama sete-
lah kamu datang. Jadi terpaksa kamu balik lagi ke rumah
dengan perasan murung dan putus asa.
Di tengah perjalanan pulang, kita berpapasan. Aku
melihatmu murung dan tak punya daya hidup. Aku
menanyaimu, lalu kamu bilang padaku kalau kamu baru
saja melamar kerja di Toko Haji Karyo. “Wah, kebetulan.
Aku baru saja mau ngelamar. Diterima nggak, Wan?” Lalu
kamu menceritakan semuanya, juga tentang hidupmu, ter-
masuk korban salah tangkap yang berkali-kali kamu ulang
dalam ceritamu. Semua orang kampung tahu kalau kamu
adalah satu-satunya bajingan yang ikut organisasi tani di
kampungmu. Kamu juga banyak bersuara dalam mem-
pertahankan lahan sawah yang akan dijadikan tambang
batubara. Kamu bajingan yang baik, meski sesekali kamu
malakin anak-anak remaja yang kasmaran di pasar. “Biar
kelihatan bajingannya,” katamu. Padahal aku tahu kamu
hanya meminta lima ribu rupiah. Tidak lebih. Sejujurn-
ya aku ingin mengatakan kalau orang yang membegal di
bawah jembatan Kretek adalah aku. Tapi aku tidak pun-
ya kekuatan untuk mengakui sebuah kejahatan dan sama
sekali aku tidak berniat mencelakakanmu. Aku juga tidak
tahu kenapa kamu yang tertuduh.
Selesai bercerita panjang, kamu pamit pulang. Sementa-
ra aku melanjutkan ke toko Haji Karyo. Aku tidak benar-be-
nar percaya apa yang dikatakan Haji Karyo padamu. Kupikir
ia hanya membohongimu.
30

