Page 49 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 49
Cerita Dua
Di tengah perjalanan pulang dari toko Haji Karyo, aku ber-
temu dengan kawan lamaku: Rasjo. Pikiranku terus diseret
ke masa lalu, dan aku mulai menyesali tentang apa yang
kulakukan dulu. Kemudian malam harinya ibu menemuiku
di ruang tamu. Pintu depan sengaja kubuka. Rasanya sumpek
jika melihat pintu tertutup.
“Kamu nggak jadi ngelamar di toko Haji Karyo?”
“Jadi.”
“Kenapa Rasjo yang sekarang kerja di toko Haji Karyo?
Pasti kamu telat, ya? Klemprak-klempruk kayak ayam pe-
nyakitan. Makanya hidup itu yang semangat. Pagi-pagi cepat
cari kerja. Jangan bengong saja. Lama-lama penyakit lama-
mu kumat lagi sama para bajingan itu. Dulu, kalau nurut
sama orangtua, nggak bakal kamu kayak gini, itu.....”
Aku masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Aku
tidak dengar lagi apa yang dikatakan ibu. Kulihat anakku
sudah tidur sambil mengenakan baju Batman pemberian
ibuku. Aku usap kepalanya. Aku pandangi wajahnya, lantas
kucium keningnya. Tak lama kemudian aku beranjak dari
duduk, dan kumatikan lampu.
Yogya, 2020
31

