Page 36 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 36
tahan lama, sebab jika tidak mencapai target, tentu akan
dipecat dan diganti dengan tenaga kerja yang lebih muda.
Makanya, anakku sayang, ibu dan bapakmu ini
menyekolahkanmu agar jangan sampai kamu bernasib
seperti kami, jadilah seorang guru! Selain pekerjaan yang
mulia, guru biasanya akan awet muda nak. Tapi, apapun itu
terserah kamu, yang terpenting jangan jadi buruh seperti
kami ini!”
Dunia dan keadaan memang selalu berubah, tak
pernah tetap dalam seperdetikpun, kehidupan selalu
bergerak tak pernah diam dalam tiap waktunya.tak seperti
dahulu, keadaan membuatku menemukan tantangan hidup
yang semakin memberat. Dulu mulai dari sekolah dasar
hingga menengah atas, aku tidak pernah sampai
terpusingkan soal keuangan, aku bisa fokus pada keilmuan.
Tapi memang sudah berbeda tidak seperti dahulu, di
waktu semesteran, keuangan keluarga tak mencukupi
pembiayaan kuliah, aku telah mengupayakan mencari bea
siswa untuk meringankan tanggungan, tapi belum disetujui
pihak rektorat, penghasilan kerja sampinganku juga habis
hanya cukup untuk biaya hidup, sudah aku lobby-kan untuk
meminta ijin telat membayar, namun tak diindahkan, aku
dicuti-kuliahkan secara paksa.
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
36

