Page 40 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 40

mewujud menjadinya. Kulitnya akan menjadi matahari, buah

           yang  dimakan  akan  menjadi  bulan,  dan  bijinya  tanamlah

           dalam  perut  bumi”.  Adikku  kembali  berkata  sampaikan
           amanah dari ibu.

                  Pikiranku kacau, cairan bening meleleh dari pelupuk
           mataku, dengan geram menyadari hal yang terjadi selama

           ini, dan semua hubungan dengan buah rambutan, aku telah
           bosan.

                  “BEDEBAH !!!”.

                  Kulemparkan  dengan  penuh  amarah  sekencang-
           kencangnya  biji itu  keluar rumah, aku  takkan  percaya  lagi

           dengan semua tetekbengek yang ada. Biarkan saja, biarkan
           saja  kalau  biji  itu  tumbuh  menjadi  pengganti  pohon  yang

           telah  kutumbangkan,  biarlah  saja  nanti  ia  menjadi  pohon

           yang  kayunya  bisa  dibeli  oleh  pabrik  kayu  kecamatan
           dengan  berpuluh  ribu  karyawan,  yang  sudah  lebih  dari

           sepuluh tahun ini tak mau dijadikan PT. Dan kini anak pemilik
           pabrik itu telah menjadi bupati.












                                                    (Diedit_14 Juni 2016)

           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            40
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45