Page 45 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 45

"Dinda  Kumbakarna,  aku  benarlah  Rahwana.  Ada
           seseorang yang telah mencuri semua mukaku! Percayalah
           padaku  duhai  adikku!"  Rahwana  menenangkan  diri  dan
           menjelaskan kejadian yang terjadi.

                  "Tidak!  Aku  tidak  pernah  punya  kakak  sepertimu!
           Kalau  kau  benar-benar  kanda  Rahwana,  cobalah  kau
           bertiwikrama menjadi raksasa seperti biasanya!"

                  "Duhai  Adinda  Kumba,  aku  telah  kehilangan  tajiku,
           bagaimana  mungkin  aku  bisa  mengubah  diri  menjadi
           raksasa?  Tapi  percayalah!  Aku  ini  Rahwana.  Raja  semua
           raksasa!"

                  "Kalau  begitu  kau  bukanlah  kanda  Rahwana!  Aku
           tidak    bisa    mempercayaimu         sebelum      kau    bisa
           membuktikannya.  Sekarang  cepat  ubah  dirimu  menjadi
           raksasa atau pergi dari istana ini, atau kalau masih ngeyel.
           Kau mau aku buat mati? Cepat ubah atau pergi!"

                  "Dinda  Kumba."  Rahwana  memelas,  seperti  mau
           menangis, baru kali ini ia merasa tak berdaya. Jika pun ia
           melawan  adiknya,  tentunya  ia  akan  kalah,  mati  sekonyol-
           konyolnya, ia tahu, ketika ia tak memakai topeng taji, maka
           ia tak mempunyai kekuatan yang berarti.
                  "Baiklah.  Aku  akan  pergi  dari  sini,  akan  aku  cari
           pencuri mukaku itu, dan akan aku buktikan kepadamu bahwa
           aku     adalah     benar-benar     Rahwana,       kakandamu!"
           Rengeknya. "Dan sebelum aku pergi, aku berpesan padamu.
           Meskipun  mungkin  saat  ini  kau  tak  mempercayaiku
           bahwasannya  aku  ini  benar-benar  Rahwana,  kakandamu.
           Aku titipkan istana Alengka ini kepadamu, jagalah pula Putri
           Nareswari  yang  telah  susah-susah  aku  curi.  Jagalah  ia
           hingga  aku  kembali.  Firasatku  mengatakan  bahwa  yang

           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50