Page 51 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 51

Secepat  kilat  Kumba  berubah  menjadi  sesosok
           raksasa     besar    bertubuh     beruang      dan    berwajah
           menyeramkan, gigi taring sepanjang gading, membuat siapa
           saja  yang  melihatnya  pasti  akan  merinding.  Pun  sama
           halnya dengan Rahwana, ia telah memakai topeng tajinya,
           sehingga  ia  berubah  menjadi  sesosok  monster  berkepala
           sembilan. Memang sengaja masih disisakan satu topeng taji
           paling  sakti  oleh  seorang  bercadar  hitam,  masih
           disembunyikan dikempit di ketiaknya.

                  Terjadilah  tarung  kembang  super  dramatis,  antara
           Kumba  dengan  Wana.  Kedua  raksasa  saling  hajar,  pukul
           dan dipukul, menggajul dan digajul, tumbuk dan tertumbuk.

                  "Bajingan  kau  Narendra,  kau  telah  berkhianat
           kepadaku,  kau  mengingkari  janjimu  untuk  tak  akan
           memberikan  muka  Kanda  Wana  kembali."  Umpat
           Kumbakarna di sela pertarungannya.

                  "Bukankah memang seperti ini yang seharusnya aku
           lakukan  pada  pengkhianat  sepertimu.  Tega  sekali  kau
           memintaku  untuk  mencuri  topeng  taji  kakakmu  sendiri,
           hanya  agar  kau  bisa  mengusir  kakakmu  dan  menguasai
           kerajaan Alengka ini! Terlebih lagi kau pun telah berkhianat
           kepadaku,  teganya  tadi  kau  mencoba  memaksa  Dinda
           Nareswari  hanya  untuk  kepuasan  nafsumu!"  Bantah
           Seorang bercadar hitam sinis.

                  "O.o.o.  Jadi  seperti  ini  ternyata  pembalasanmu
           padaku  Kumba?  Tiada  ampun  lagi  bagimu!  Hyaaaat!"
           Serangan mendadak dilancarkan Rahwana sehingga gada
           rujakpolonya  tepat  mengenai  ubun-ubun  Kumbakarna,
           kepalanya pecah, otaknya berhamburan, muncrat kemana-
           mana, dinding istana berubah merah hati, Kumbakarna mati.


           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56