Page 133 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 133

122



         suatu?" ulangnya dengan suara yang terdengar seoiah da-
         tang dari dimensi lain. Aku mengangguk ragu. Pertanyaan
         Itu malah membuatku agak gugup seperti seorang terdakwa
         saat ditanyai  oleh  hakim  yang  meminta  penegasan  atas
         pengakuan yang dibuatnya tanpa sadar.
              "Akan saya usahakan semampu saya, " jawabku.
              "Bagaimana kalau ... saya perlu ...," tatapan dinginnya
         mencair, " ... ketenangan jiwa?"
              Aku terhenyak. Kuiihat danau harapan di matanya yang
         telah keabu-abuan. Orang aneh, pikirku. Apa dia tidak me-
         nyadari aku hanya seorang perawat? Tugasku memang me-
         menuhi kebutuhan pasien, tetapi memberikan ketenteraman
         jiwa tidak termasuk dalam daftar. Lagi  pula, ketenangan
         macam apa  yang  dia  inginkan? Kalau  dia  gugup karena
         hendak menghadapi meja operasi, barang kali  aku masih
         bisa membantu. Tapi, dokter biiang pasien ini tidak harus di-
         obok-obok.
              Rupanya dia bisa menebak pikiranku. Senyum samar
         mulai terentang di bibirnya.
              "Sudahlah," katanya. "Konyol  memang. Sus seorang
         perawat, bukan psikiater."
              Aku tak tahu  harus biiang  apa. Hening sejenak. la
         kembati bersandar menatap langit-langit.
              "Mana keluarga saya?" tanyanya tiba-tiba. Aku berusa-
         ha keras mencari kata-kata yang tepat untuk memberitahu
         kakek tua ini hal yang sebenarnya tanpa membuat ia merasa
         ditinggalkan sendiri.
              "Sekarang putra Bapak biiang akan kembali nanti so
         re," jawabku hati-hati sambil menunggu reaksinya.
              "Sore?" gumamnya. "Sekarang tanggal berapa?"
              "Tanggal sembrlan," jawabku pula. Leiakt itu seperti se-
         dang berusaha mengingat-ingat sesuatu.
              "Oh ya," ujarnya kering. "Dia dan istrinya harus c/rec/r
         up," suaranya mengeluh pada dirinya sendiri. Lantas ia me-
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138