Page 175 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 175

166



           ya, nanti kita telat lagi!" ucapku menghindar dari tatapan
           matanya.
                "Kita masih punya banyak waktu, kok! Ayo ... kamu
           kenapa?" tanya DImas dan menaikkan badanku ke atas meja
          dapur. Aku tidak berani membalas tatapan matanya yang ta-
          jam dan dalam menunggu jawaban darlku.
                "Soal semalam?" tanya DImas.
                Aku menggiglt bibir baglan bawah.
                "Sudahlah. Indie sayang ... gimana kalo kita anggap
           kejadian semalam tidak pernah terjadi?" tanya Dimas.
                "Gimana mungkin, Dimas? Aku malu banget sama ka
           mu ... aku yang mengajak, aku juga salah membawa kita ke
           posisi seperti itu ... "
                "Itu juga bagian dari kesalahanku! Karena aku mau
           kamu bisa menyerahkan hal yang selama ini kamu jaga ha-
           nya sama orang yang kamu cintai di malam pertama perni-
           kahan kamu ... and I always hope the man is me ..." ucap
           Dimas tersenyum.
                "Kamu ngomong sih mungkin gampang ... mungkin se-
           karang kamu nggak akan ke mana-mana, tapi lama-lama
           setelah kamu ingat-ingat lagi pasti kamu akan merasa jijik,
           dan dengan gampang kamu akan meninggalkan aku 'kan?"
           ucapku manahan air mata yang mau keluar.
                 "Nggak sayang ... aku mendntal kamu, aku bisa saja
           terus melakukannya tadi  malam! Karena mencintai kamu,
           aku nggak mau seperti itu ... jadi trust me oke ... I'm always
           love you, and never live you alone ...," ucap Dimas sambil
           mencium keningku.
                Aku meneteskan air mata dan lega dengan pernyataan
           yang dibuat sama orang yang kusayangi selama ini. Aku
           merasa beruntung setelah sekian lama akhirnya aku bisa
           menemukan orang yang mencintaiku seutuhnya.
                Sudah hampir 6 tahun aku kehitangan kasih sayang
           yang diberikan oleh mamaku. Aku pun rasanya tidak mau
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180