Page 178 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 178

169



         kan sahabatnya memusuhi dirinya seumur hidup.
              "Tapi, kenapa, Do? Kayaknya €lo udah tenal Indie se-
         belum gue kenalin waktu itu yah?" tanya DImas.
              "Yah, kenal banget sih nggak! Udah berapa lama sih
         elo sama dia?" tanya Aide.
              "Hum ... bulan depan gue setahun, pas dia mau ujian
         dan gue mau final ..." ucap Dimas. Mereka berdua sempat
         hening. Dimas memikirkan hadiah apa yang dia berikan, se-
         dangkan Aide masih bingung dengan pillhannya.
              "Cewek elo slapa sekarang Do?" tanya Dimas.
              "Heheheh ... yang resmi sih belum ada! kebanyakan
         yang belum resminya." ucap Aldo.
              "Kok gitu?" tanya balik Dimas tertawa.
              "Hem ... Dim, gue nggak tau musti mulai dari mana ...
         yang jelas gue takut banget salah ngomong, syukur-syukur
        elo udah tau duluan!" ucap Aldo.
              "Soal apa?" tanya Dimas.
              "Hem ... soal Indie," ucap Aldo.
              "Soal Indie pacarnya banyak. Do?" tanya balik Dimas.
        Aldo menatap Dimas heran. "Hampir semua temen deket
        gue bilang kalo Indie suka gonta-ganti pacar, tapi gue nggak
         mikirin itu! Wajar aja sih dia gonta-ganti pacar! Tapi, se
        tahun sama gue, gue merasakan kalau kehidupan dia ber-
        ubah dan dia juga mengubah hidup gue jadi lebih tenang!"
        ucap Dimas.
                                     ¨¨¨
              "Sayang ...," sapaku sambil membukakan pintu untuk
        Dimas. Ciuman Dimas terasa dingin. Aku punya perasaan
        yang tidak enak dan aku tidak percaya kalau sampai Helen
        mengatakan semuanya.
             "Tadi kok aku telepon, Helen yang jawab terus?" tanya
        Dimas duduk di sofa depan TV.
             "lya ... aku tadi di dalam ruangan dokter dan di dalam
        lab ... mau minum apa. Dim?" tanyaku membuka kulkas.
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183