Page 179 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 179

170



               "Apa aja        ucap Dimas terlihat gelisah dan terlihat
          capek di matanya.
               "Indie, kita hams bicara," ucap Dimas kemudian.
               "Bicara apa?" tanyaku sambil menyodorkan coca-cola
          kaleng kesukaan Dimas. Dimas meletakkannya di meja. Aku
          duduk di meja itu juga berhadapan dengannya, seperti biasa
          yang aku iakukan kalau kami sedang berbicara.
               "Aku mau tanya sama kamu, apa yang selama ini tidak
          kamu ceritakan sama aku?" tanya Dimas, menatapku daiam
          dan mampu membuat hatiku ditusuk-tusuk sambil meme-
          gang kedua tanganku erat-erat.
               "Apa? Aku sudah mencieritakan semuanya sama kamu
          tentang aku ... tentang masa laluku. Bahkan, kamu bilang
          kamu tidak  memikirkan  masa laluku!" ucapku sedikit  bi-
          ngung.
               "Apa kamu juga pernah cerita kepadaku kalau semua
          mantan kamu itu pernah tidur sama kamu?" Pertanyaan Di
          mas membuatku serasa tertampar tembok untuk yang ke
          dua kalinya.
                "Jawab Indie! Apa selama ini kamu udah nggak virgin
          lagi?" tanya Dimas mulai emosi. Aku diam tertunduk. Air
          mataku  mulai  berjatuhan.  Dimas melepaskan  tanganku,
          membanting tubuhnya ke sofa dan membuang mukanya.
               "Jadi, yang seiama ini kita bina, apa artinya Indie?" ta
          nya Dimas mulai emosi dan terlihat rahangnya mengencang.
               "Dengar dulu. Dim ... aku mencintai kamu seutuhnya,
          tidak seperti orang-orang sebelum kamu!" ucapku.
               "Kayaknya itu semua percuma kalau kamu sendiri tidak
          menghargai kita! Kamu sajs tidak bisa menghargai dirl ka
          mu, dimana bisa menghargai aku?" ucap Dimas.
                Aku hanya diam dan menangis. Tidak ada lagi kata-ka-
          ta yang ke luar dari mulutnya.
              "Sebaiknya kita berpisahv itu  yang terbaik!" ucap Di-
           mas langsung berdiri mengambil HP-nya dan langsung me-
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184