Page 177 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 177

168



          mil sama siapa? Gue nggak sama Dimas kok, weee," ucap-
          ku, tertawa dan sedikit iega karena kemungklnan untuk ha-
          mll tidak ada karena sesungguhnya aku sudah hampir seta-
          hun tidak pernah meiakukan hubungan.
                                       ♦*»
                "Kayaknya  hubungan elo  sama  cewek  lo makin mesra
          aja nihl" ucap  Aldo yang duduk di hadapan sahabatnya  se-
          telah  melihat  Dimas  baru  saja  menanyakan  kondisi  Indie
          yang di rumah sakit.
                "Hehehe  ... gitu deh, Do ... elo  tau  sendiri 'kan pacar
          gue  yang  sebelumnya  kayak  apa!  Nyokap gue  nggak  setu-
          ju!"  ucap  Dimas  mengingat  kriteria  mamanya  yang  amat
          sulit itu.
                "Terus, setelah  ketemu  sama Indie?"  tanya  Aldo  yang
          slang itu bertemu dengan Dimas di kantin Fakultas Ekonomi,
          Universitas Indonesia.
                "Gue  aja  bingung Iho, Do!  Nyokap  gue  bisa  langsung
          lengket  sama  Indie,  terusan  begitu  nyokap  gue  tau  kalo
          Indie  udah  nggak  tinggal  sama  orang  tuanya  lagi,  nyokap
          gue  nggak  apa-apa  tub  ... cuma  kaget  sesaat.  Setelah  itu
          gue malahan disuruh bolak-balik jemput Indie supaya nginep
          di  rumah!  Atau  kalau  nggak  gue  yang  disuruh  nginep  di
          apartemennya Indie ...." ucap Dimas.
                "Wah ... Dimas yang gue kenal ternyata berubah ya."
                "Gue tetep Dimas yang dulu, Dimas yang kuno ... gue
          nggak  maulah  Indie  sampe  ternodai  oleh  gue  ...,"  ucap
          Dimas.
                "Gue  bener-bener  sayang  banget  sama  dia,  ...."
           tambah Dimas.
                "Hem ... gue ikut senenglah. Dim!  Kalau  elo akhtrnya
          bisa menemukan orang yang elo cintai! Tapi ...," ucap Aldo
           terhenti bingung keputusan yang mana yang akan dia pilih.
          Untuk tetap diam  dan memblarkan sahabatnya menyesal di
           kemudian hari, atau membongkar semuanya  dan membiar-
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182