Page 205 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 205

196




           membayar sekolahmu dengan mengirim wesel kepada Ibu,"
          jawa b Ibu. Aku lak mer^awa b.
                Seminggu kemudian Bu Cahya pulang dari rumah sakit.
                "Ayo ikut nengok Bu Gahya," ajak Ayah lembut.
                "Tidak, tidak akan," jawabku tegas.
                "Sudahlah Yah, biar Disna tenang dulu," Ibu  mene-
           ngahi.
                Esok harinya.
                "Disna! Bu Cahya keadaannya memburuk. Dia muntah
          darah banyak tad! pagi. Bu Cahya ingln  bertemu dengan-
           mu." Ayah memberitahuku.
                "Ayah, Disna nggak ingin ke sana," jawabku.
               "Kamu harus ke sana! Ayo!" perintah  Ayah sambil
           menggenggam lenganku. Aku pun terpaksa ikut.
                Ayo Cepat! Bu Cahya menunggumu," kata Ayah. Aku
          turun. Ayah masuk ke kamar berdinding bambu itu. Aku ma-
          suk, melihat Ibu dan Bu Cahya berbicara.
               "Mendekatlah, Nak!" ajak Bu Cahya.
               "Tidak!" jawabku.
                "Lihatlah Ibumu, Disna, ia sangat lemah."
               "Kamu tidak boleh seperti itu!" tegas Ayah.
               "Nak, Ibu ingin memelukmu," pinta Bu Cahya.
               "Tidak, kamu pembunuh!" jawabku dengan tegas.
               "Ibu bukan pembunuh." Bu Cahya menyebut dirinya
          ibu kepada Disna. "Terserah pendapatmu, tapi dengarlah du
          lu cerita Ibu. Ketika kau masih kecil, ayahmu terbeiit utang.
          Pada malam ulang tahunmu yang pertama, seseorang da-
          tang ke boks tempatmu tidur dan mengambilmu, Nak. Ibu
          takut, laiu  mengambil pisau untuk menyelamatkan dirimu,
          tapi ayahmu menghalanginya. Ia takut orang itu terbunuh,
          tapi malang malah ayahmu yang terbunuh. Kamu diletakkan
          begitu saja oleh orang Itu. Lalu, orang itu melaporkan yang
          terjadi dengan memutarbalikkan fakta kepada polisi. Posisi
          Ibu saat itu sulit, tidak ada saksi. Ibu dipenjara 10 tahun
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210