Page 201 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 201

AIR MATA DOSAKU
           Diyah Putriyani





          \\ Tni gimana sih?" kataku membentak. "Udah sarapan te-
              Xlat kenaan enggak becus, dasar!"
                "Maaf Non," jawab Mbok Yem. "Pagi ini saya kurang
           enak badan."
                "Lalu, apa urusannya dengan urusanku, hah? Itu cuma
           alasan kamu, pakai acara kurang enak badan segala. Mana
           yang kurang enak?" ketusku, lalu aku pergi meninggalkan
           Mbok Yem sendirian. Kulihat dari matanya memang dia agak
           sedih, tapi aku tak peduli. Mbok Yem adalah pembantu baru
           di rumahku. Dan, sejak kedatangannya aku tidak suka pada-
           nya.
                "Disna, kamu ini apa-apaan? Kamu jangan kurang ajar
           sama Mbok Yem," bentak ibu seteiah aku mendorong tubuh
           Mbok Yem hingga jatuh.
                "Seharusnya ibu berterima kasih kepada Disna. Lihat
           ini vas bunga hadiah ayah pecah kataku."
                Ibu melihat vas  pecah itu lalu menjawab dengan nada
           keras.
                "Tapi, ini kan hanya vas, bisa bell iagi. Bagaimana ka-
           lau batin yang hancur? Mbok Yem manusia, kamu sadari itu.
           Kamu memang ...."
                "Sudahiah Bu, saya yang saiah. Non Disna betui, vas
           itu memang sangat berharga. Saya akan menggantinya de-
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206