Page 30 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 30

19




           mesti tiba-tiba seperti saat ini. Aku benar-benar tidak me-
           ngerti.
                "Vous avez I'air malade ..." cetusnya kemudian.
                "Non, non. Je vais bien," jawabku.
                Dari cermin antik dengan label 'for sale' yang bergan-
           tung di dinding, kullhat wajahku pucat dan mataku merah.
                Astaga, apa yang terjadi padaku?
                Sampai di  hotel, aku menyalakan laptop hadiah dari
           Aunty Hanna dan menyambungkan dengan telepon. Cukup
           lama menunggu connect dan setelah gagal selama dua kali,
           aku berhasil masuk ke Yahoo.
                Ada empat e-mail baru. Satu dari Dab dan Mom. Satu
           dari Tascha dan dua dari Damar. Kubaca yang terakhir.


                    Alexandre,
                    Betah  sekall kamu berlibur  sehlngga  lupa
                membalas e-mail darlku. But, hey, sejak kapan
                aku berhak merepotkanmu, ya?
                    E-card yang kamu kirim sudah kubaca. I love
                it.
                    Bagalmana kabar Ottawa?
                    Jakarta  masih  tetap  panas.  Tetapi, orang-
                orang  tIdak  kehllangan  semangat untuk  me-
                nyambut Agustus. Di kampung-kampung tentu
                lebih  seru  lagi.  Mereka  sedang  bersiap-siap.
                Mungkin seminggu lagi, tanah kosong dl depan
                rumahku  akan  sesak  oleh  orang-orang  yang
                menonton lomba panjat pinang. Yang tak pernah
                tertlnggal, tentu saja bendera merah putlh yang
                tidak boleh alpa untuk selalu terpasang di depan
                rumah.
                    Organisasi-organisasi mahasiswa di kampus-
                ku sudah ribut dengan lomba inl-ltu. Aku sendiri
                sedang sibuk  menylapkan  pentas sen! untuk
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35