Page 25 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 25
14
Kau suka tantangan, itu dorongannya. Bukankah
kau yang justru bersemangat 'mereformasi' kedai
nasi kita saat kakakmu bersikap pesimis terhadap
krisis? "Orang tak pernah berhenti makan nasi,"
katamu. Engkau Hafiz, anak ayah ternakai. Ayah
pillh untuk mengikis "adat-adatan" yang terlanjur
pantang ditabukan. Bersihkanlah dirimu dan hldup-
kan adat bersendl syari'at itu. Ayah mengharapkan
kau meneruskan perjuangan ayah yang duiu putus
dijaian tengah.
Saiam,
Ayah
Parasku secerah biru langit barangkali. Baiklah Ayah,
hujan itu telah turun. Aku akan mengembang payung ma-
masang tudung. Bahkan, tidak untuk sendiri, tap! bag! setiap
buyung-upik ranah Ini.
Catatan:
ungku semacam Ustaz dl ranah Minang
perai gratis
andung nenek
Jo (ajo) panggilan kepada lelaki yang lebih tua
bako saudara dari pihak ayah
tajak cangkul
inyik kakek
iado cabe
pakiah sebutan untuk santri tradisional/salafi
siak sebutan untuk orang yang berperan/berke-
cimpung dalann bidang keagamaan, seperti
ungku, imam, khatib, dan sebagainya.
pado jawi dulu bajak daripada sapi, maksudnya hamii
sebelum nikah

