Page 26 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 26

SELINTAS SEPI DI QUEBEC
          Rafiga Qurrata A'yun





                Kepulan hangat capuccino itu membuatku enggan kem-
          bali ke hotel. Entah kenapa, tiap tegukannya kunikmati be-
          nar-benar. Biasanya aku selalu terburu-buru dan tak pernah
          bisa tenang saat menghadapi makanan ataupun minuman.
          Tapi, yang terjadi saat ini adalah sebaiiknya. Harum capue-
          dno itu cukup lama masuk ke hidungku sebelum cairannya
          menelusuri tenggorokan.
                Malam cerah dan riuh seperti slang yang kehllangan
          matahari. Dan, biasanya orang leblh suka memesan minum
          an dingln. Tapl, ternyata aku justru menglnglnkan yang se
          baiiknya.
                DI luar kafe, warna-warnl Petuna dan merah Geranium
          yang bertebaran dl taman-taman atau pot depan toko dan
          kafe, berbaur dengan lampu jalanan. Keelokannya tak ter-
          llhat jelas, memang. Tapl, jlka matahari tiba, bunga-bunga
          Itu berusaha untuk menghlpnotis orang-orang yang meman-
          dangnya. Seperti aku, misalnya.
                Kafe mulal sesak. Kullhat beberapa orang berbalik ke-
          cewa ketlka mellhat seluruh kursi telah penuh. Setlap llburan
          panjang, turls-turls tumpah ruah dl Old Quebec. Dan> aku
          hanyalah salah satu darl mereka. Beruntung bIsa mendapat
          tempat duduk dl  kafe yang dlkenal turls sebagat tempat
          yang terkenal dengan capuectno-nya ini.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31