Page 53 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 53

42



       ya, jadi berat. Contohnya, Mas Hanif ini anak paling besar,
       tentu harus bisa memlmpin keluarga, Kalo kamu bertengkar
       sama Tama, past! Mas Hanif ikut dimarahi. Apalagi dulu ma-
       sih ada Eyang Kakung. Pokoknya Mas Hanif dididik dengan
       keras biar  bertanggung jawab. Wisnu  itu  pengganti  Mas
       Hanif kalo Mas Hanif nggak ada. Jadi, kami selalu dibiarkan
       bersaing dalam segala hal. Pokoknya selalu dibanding-ban-
       dingin. Nggak enak Iho dibandingin sama saudara sendiri.
       Tama itu  dididik  untuk melindungi kamu. Kalo ke mana-
       mana harus bisa njaga kamu. Dulu Tama pernah sebel sama
       kamu, 'kan? Soalnya ke mana-mana harus melindungi ka
       mu. Normal kok kalo kamu berontak. Dulu waktu Mas Hanif
       SMA, Mas Hanif juga ingin berontak, tapi Mas Hanif disadarin
       sama Pak Min, sopir setia Eyang Putri. Ya, kaya kamu se-
       karang ini. Mas Wisnu sama Mas Tama juga. Sekarang kita
       semua sudah sudah sadar bahwa tujuan  Eyang itu  baik.
       Semua untuk yang terbaik buat kita. Eyang ingin sekolah
       yang terbaik buat kita. Tapi, Eyang juga melihat bakat kita,
       kok. Dulu Tama 'kan jurusan IPS, iya 'kan Tam?" tanya Hanif
       ke Tama, Tama mengangguk.
             "Eyang yang nyuruh Tama ngambil jurusan itu karena
       kemampuan Tama memang di sana. Coba deh nanti malam
       kamu renungin, Gimana kalau kamu itu dulu itu dibiarin be-
       bas, mau ini terserah, mau itu terserah. Mau jadi apa kamu
       sekarang?" tanya Hanif ke Dita.
             "Mau kaya Nia, anaknya Bu Ripto yang masih kelas 2
       SMU itu?" tanya Wisnu.
             "Tadi, di rumah sakit aku bertemu Bu Ripto. Katanya,
        Nia habis keguguran. Ternyata, waktu kita ke rumahnya, Nia
       sedang hamil. Baylnya meninggal, soalnya waktu hamil, Nia
        mengkonsumsi obat-obatan. Dia diajari sama pacarnya yang
       ternyata bandar. NgenI Kamu ingin kaya gitu. Itu contoh
        pergauian bebas sekarang;" cerita Wisnu.
             Dita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, dia
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58