Page 55 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 55
44
"Yang, Dita mau minta maaf Yang. Selama ini Dita se-
lalu berpikiran buruk tentang Eyang. Tadi malam Dita di-
kasih tahu sama Mas Hanlf, Mas Wisnu, dan Mas Tama. Se-
mua tujuan Eyang buat kebalkan Dita. Eyang sebetulnya sa-
yang sama Dita, 'kan?" kata Dita penuh penyesaian. Eyang
mengaggguk sambil tersenyum.
"Nggak apa-apa. Eyang, juga minta maaf apabila kata-
kata Eyang selama ini kasar."
"lya, Eyang."
"Besok kamu mau masuk jurusan apa, di perguruan
tinggi?" tanya Eyang.
"Dita boleh memilih sendiri, Yang?" Dita kaget karena
terbiasa tidak diperbolehkan memilih. Eyang mengangguk
sambil tersenyum.
"Dita belum tahu, Eyang?" jawab Dita bingung.
"Mulai sekarang kamu sudah harus belajar untuk me
milih dan memutuskan. Kamu juga harus bisa menolak apa
yang tidak kamu inglnkan, asal mempunyai dasar. Kamu ha
rus punya cita-dta dari sekarang." pesan Eyang.
"Kalau begitu Dita pingin masuk kedokteran umum,
Dita ingin jantung Eyang cepat sembuh. Nanti Dita yang
ngobati Eyang." jawab Dita.
"Semua terserah kamu. Pokoknya Eyang selalu men-
dukung kamu. Yang penting kamu belajar yang rajin biar
bisa masuk ke jurusan yang kamu inginkan."
"Makasih Yang."
"Kalau Eyang Hat, akhir-akhlr Ini kamu sering senyum-
senyum sendiri. Lagi jatuh cinta sama cowok yang nganter
pulang itu, ya?" Dita kaget mendengarnya. Tap!, raut muka
Eyang yang penuh senyum Itu membuat Dita percaya Eyang
nggakr akan marah. Dita hanya bisa mengangguk sambil
tersenyum malu.
"Ndak apa-apa kofcv Dulu Eyang juga pernah muda. Cu-
ma kalau dulu, dilarang banget. Sekarang 'kan zamannya

