Page 83 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 83

72



        memporak-porandakan kekukuhan yang selama ini sengaja
        ia bangun. Bagaimana jika cintanya kepada papa melebihi
       cintanya kepada Allah? ia bergidik sendiri.
             Dipandangnya foto yang dipajang di dinding. Foto itu
       adalah saksl bisu dalam hldupnya yang menggambarkan ke-
       damaian yang mestinya selalu menghidupi rumah ini. Ada
        mama yang penuh kasih, papa yang penuh pengertian, dan
       tiga anak yang manis-manis. Semuanya terlihat harmonis.
             Lalu, datanglah wanita lain dalam kehidupan mereka.
       Cerita  klise. Ranti tidak tahu apa yang salah dalam kehi-
       dupannya setelah itu. Yang ia  mengerti, rumah telah ber-
        ubah layaknya  padang  pasir, gersang dan sangat panas.
       Yang ada hanya pertengkaran demi pertengkaran. Ada saja
       hal yang tidak berkenan di hati tante Rima. Terkadang ma-
       salah kecil saja ia ributkan.
             "Aku sebal sama papa. Mau-maunya menuruti keingin-
       an wanita itu, sedangkan perasaan kita sama sekali tak di-
       hiraukan," ucap Mas Angga gemas.
             Mbak Ida yang sedari tadi asyik dengan komputernya
       turut menimpali,
             "lya, keinginannya selalu nomor satu. Seharusnya dia
       yang mendekati kita, bukan sebaliknya. Dasar egois."
             Dua kakaknya menggerundel tak jelas.
            "Pokoknya, Ran, kalau Mas Angga dan Mbak Ida sudah
       ke luar dari rumah ini, kamu harus bisa jaga diri, jangan
       mau didikte sama si cerewet itu," ucap Mbak Ida ketus.
             Ranti maslh ingat dengan senyum kemenangan Mbak
       Ida saat diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Ja
       karta.
            "Asyik, akhirnya aku bisa ke luar dari rumah ini.  Sela-
       mat tinggal neraka," jeritnya bahagia.
             Tidak ada sebersit duka pun di matanya. Ranti hanya
       diam menatap pedih.
             Sebenarnya Ranti juga kurang setuju bila  Mas Angga
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88