Page 112 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 112

Assalam, Sukabumi. Dialah  yang  menvebabkan  ayah
           meninggalkan kaird. Karena dia ibu berubah. Karena dia teman-
           temanku meninggalkanku.
                   Aku berharap teman-teman baruku dan barang-barang
           itu mampu mengembalikan kebahagiaan yang lama sekali tak
           pernah menyapaku. Jika orang-orang menganggap mariyuana,

           kristal, dan alkohol adalah barang-barang yang berbahaya maka
           aku  menganggap  Iain.  Kurasa  barang-barang  itu  mampu
           mengembalikan kebahagiaanku yang hilang. Walaupun aku
           sendiri baru mengenalnya dua hari yang lalu, tanpa sengaja.






                   Aku  berbaring  di  atas  padang rumput yang luas,
           berselimut angin dan beratap ribuanbintang yang masih statis.
                  Sampai saat ini, aku tak tahu seperti apa kebahagiaan
           yang sesungguhnya, setelah semua telah berubah. Mungkin
           kesendirian adalah kebahagiaan. Seperti saat ini. Tanpa si
           pecundang Kak Zukhruf, ayah, ibu dan teman-temanku.
                   Cukup bagiku hanya sinar bintang yang menemaniku
           saat ini.  Merekalah  yang selalu  menemani langkahku, ke
           manapun aku pergi. Hanya mereka yang masih statis sampai
           sekarang.
                   Kulihat, tiba-tiba  a wan hitam  menghalangi
           pandanganku, menabir antara diriku dan bintang. Dan...
                  "Byur..!' air hujanmembasahiwajahku.
                  "Heh, bangun! Matahari hampir terbit. Ayo, cepat ambil
           air wudhu!"


           Cabaya BhUcing.... (Ari Mami, SMAN 1 l^urwodadi)            105
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117