Page 116 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 116

Aku hampir lupa, dulu Kak Zukhrul peniah menjuarai
           lomba  MIPA se-kabupaten  ketika  SMP. Tak heran, jika  ia
           mengetahui hal itu.
                  ''Juga kehidupan mi. Jika kehidupan ini statis, bagaimana
           Allah akan menguji kesetiaan hamba-Nya? Percayalah, jika Allah
           menutup satu pintu kebahagiaan, ia akan membuka seribu pintu
           kebahagiaan lain. Kau jangan terpaku pada satu pintu yang

           tertutup. Dik, kau hams bisa menjadi bin tang yang terus berputar
           melawan gravitasi kehidupan/' lanjutnya.
                   Dari dulu, dia selalu saja sok pintar. Kali ini, ia berakting
           layaknya seorang ustadz. Tapi aku tidak akan tertipu. Memang
           dia telah menjadi santri selama tiga tahun. Tapi aku yakin dia
           menjalaninya bukan karena  niat menuntut ilmu melainkan
           karena ingin lari dari kesalahan yang ia perbua t.
                  "Dik, tataplah bintang terbesar itu," pintanya sambil
           mengacungkan seluruh jari kanannya ke arah bintang yang ia
           tuju. Kuturuti ia. Walaupun aku tak suka diceramahi, entah
           kenapa saat ini aku masih ingin mendengarkan setiap kata yang
           terucap dari mulutnya.
                  "Jika jarak bintang itu dengan bumi sepuluh tahun cahaya
           berarti cahaya bintang itu memeiiukan waktu sepuluh tahun
           cahaya untuk sampai di sini. Sedangkan kecepatan cahaya tiga
           ratus ribu kilometer per jam. Lalu, lihatlah bintang kecil itu." Ia
           mengarahkan tanganny a sedikit ke timur laut.
                  "Mungkin bintang itu berjarak satu juta atau bahkan satu
           milyar tahun cahaya dari posisi kita. Jadi, semua cahaya bintang
           yang kita lihat saat ini adalah semu. Cahaya yang kita lihat saat ini
           adalah cahaya masa lalu. Cahaya seratus, seribu, semilyar atau


           Cahaya hinUing.... (An Mami, SMAN 1 Purwndadi)             109
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121