Page 83 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 83

Antologi Cerpen Reinaja


     berhadapan dengamiya yang tentu saja adalah seorang yang
     sangat berpengaruh dan berkuasa?
            "Maaf, Pak, saya Jaka dari desa tempat Bapak akan
     membangun pom bensin.  Kedatangan saya  ke  sini  untuk
     membicarakan rencana Bapak tersebut."
            "Ya, ya. Saya sudah mendengar tentang kamu dari Pak
     Lurah. Saya sependapat dengannya. Alasanmu memang tidak
     masukakal."
            "Apakah tidak  ada dalam bayangan Bapak, bahaya
     kebakaran bahkan ledakan di pom bensin itu karena terlalu dekat
     dengan percikan api yang terus-menerus di industri tempa besi
     milik ayah saya?"
             "Jaka! Kemakmuran desa kalian itu akan lebih meningkat
     dengan adanya pom bensin ini. Bayangkan, pom bensin itu nanti
     akan menampung karyawan yang berasal dari desa kalian. Terus
     warga desa kalian bisa membuka usaha jualan makanan atau kios
     koran uiituk melayani orang-orang yang kendaraamiya sedang
      mengisi bensin."
             "TapbPak..."
             "Sudahlah. Percuma saja kamu ngotot, saya akan tetap
      melanjutkan pembangunan itu. Maaf, masih banyak urusan saya
      yang lain!" Pengusaha itu beranjak dalam langkah-langkah
     kemarahan, menyisakan kegusaran di hatiku.
             Di pintu gerbang perusahaan itu, aku dicegat oleh
     seorang wartawan. Ternyata dia mendengar pembicaraanku
      dengan pengusaha itu dan dia menanyaiku lebih dalam lagi.
     Terpaksa aku membeberkan persoalan itu. Sehari kemudian,
      berita itu termuat di beberapa surat kabar, bahkan termuat berita


      76
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88