Page 88 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 88

buyutku  atau  kakekku, atau  bahkan  bapakku, yang  tak
           mengurus bukti kepemilikan berupa sertifikat yang sah. Namun
           aku  tetap  menganggap  ada  kejanggalan  yang  terjadi.
           Kejanggalan yang diliputi kabu t kecurangan dan kelidkan.
                   Akhirnya Pak Lurah dan pengusaha itu memberiku dua
           pilihan, yaitu mengosongkan teinpat tempa besi itu kemudian
           pindah atau  meinugar tempat itu  menjadi sebuah restoran
           dengan status tanah menyewa. Alasannya, industri tempa besi
           sangat membaha}'akan pom bensin, sedangkan restoran tidak.
                  'Tak, apakah Bapak tidak ingat, dulu Bapak pernah
           beijanji akan merekrut penduduk desa ini sebagai pekerja pom
           bensin. Namun kenyataannya, tidak bukan? Sekarang Bapak
           menggusur kami, itu berarti Bapak malah menambah angka
           pengangguran."
                   Sia-sia. Perkataanku itu tak digubris sedikit pun. Dalam
           keterdesakan, aku memilih mengosongkan tempat tempa besi itu
           sementara waktu untuk memikirkan jalan keluar. Aku juga akan
           berusaha mengungkap kecurangan dan kelicikan yang terjadi di
           balik semua ini.
                   Siang itu, Tio, wartawan yang beberapa waktu lalu
           sempat mewawancaraiku, datang menemuiku. Dia bersedia
            membantuku  membongkar kecurangan  dan kelicikan
           pengusaha itu yang bersekongkol dengan Pak Lurah, sekaligus
           bersekongkol dengan oknum notaris dan oknum pejabat badan
            pertanahan. Dia mengetahui bahwa selama ini pengusaha itu
           selalu  bekerja  sama dengan aparat  pemerintahan  yang
           sebetulnya  hanya  bertujuan  untuk  menguntungkan
            perusahaannya. Jadi, dia juga yakin sertifikat tanah itu hanyalah


           Sepercik Dcimm Bunga Api Kehidttpnii.... (Swariiida Tyaskj-csti, SMAN 7 Pui-worcjo)  81
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93