Page 92 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 92

Ti'mslah hcrjnlnii. Para jaaiiita penjaja iiiakanan tampak rajui
           nieniajaiig f>cba^koiii tenipcpouggol, sayur-aiayur Icagko, tak lupa kecap
           dan sails  kacaiigiiya. Tak sedikit piila  pria-pria panih baya yaiig
           ineinajaiig etalase kecU berisi tiiiibaiigan einas dciigaii berbagai bentiik
           ciiiciii serta pcrliiasaii kiiiiobera>aniaeinas nu'iigiisani.
                  Beberapa  di  antara  koiiiunitas  pciiggiiiia  trotoar  adalali
           gelandaiigaii yaiig iiiasdi pulas. Hari-hari nwreka siirain. Tanpa tabu
           apa yaiig lianis inereka kerjakan.
                  Tapi baiiyakjuga xrong Tegal yang rajiii dan iilet tengah laln-
           lalang disibnkkan iimsan inereka niasing-nuising. Kontras. Sepagi ini,
           telah tercipta.
                  Dari jaiih  kninu  bisa  nieniandang  benteng  putih  kokoh
           menyanibiit  sebagai  pintu  masuk utania.  Tidak,  bukan  pongali,
           nielainkan gagah. Hanya sernangat berekonoriii tei-pnncar. Menurut
           Catalan, benteng itii dibangun pada tahun 1895 oleh bangsa penjajah,
           Netherland.
                  Tukang becak yang rajin berkelakar ceria, inereka bercakap-
           cakap satu saiiia lainnya. Ten tang anak, istri, beras, atau nomor togel.
           Pasar Pagi yang rarnai nieniudahkanku menentukan beliau. Bismillah...
           kuemban tiigas ini hanya teruntiik-Nya.
                  Kuseinbunyikan sayapku...






                  Tuhan  menciptakan  dua jenis  nasib  untuk
           manusiaberuntung dan merugi. Dengan kedua tangan inereka,
           manusia dapat meiientukan salah satu dari keduanya. Tapi
           Tuhan, Sang Maha Bijak, sudah menggariskan semua dalam Lauh


           AnHgerah Kema/nd Irluim.... (Ciilang S.P., SMAN 1  legal)    85
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97