Page 91 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 91
Antologi Cerpen Remaja
Anugerah Bernama Irham
Gilang Sahia Perdana
SEuibari berjalaii, susurilnli jalan sirkulnr Aluii-alun Tegal.
Udara pagi berhinskan pohisi ineuggemyangi. Membunt gernkan refleks
inemitup hiduug dengan tangnuiiiu. Selain itu, nikmnti pilar gagah
beratnp kokoh bangunan Masjid Agung. Beberapa ivmiita tua penyapu
jalan telah berkutat dengan guguran daun, sampah plastik, dan serakan
kertas sambil inenggeggam eratgagang sapu merek, bila karnii menoleh
ke arah hatnparan luas tanah lapang beruniputAlun-alun.
Susuri jalan trotoar yang ramai. Bangunan pertokoan serta
aktivitas kendaraan lalu-lalang jadi tontonan penghibur. Toko kain
ADA, Pelangi, dan beberapa kios lain sudah rnulai ntemanierkan
dagangannyadipinggir Jalan KH. Mansyur.
Di perenipalan, setelah terbebas dari lampu merah, beloklah ke
kanan Jalan A. Yani. Keramaian seakan jadi cirinya. Melangkahlah di
trotoar, sambil menyaksikan berbagai brand niobil serta sepeda motor
yang melintas. Tak hanya niereka, para murid sekolah pesepeda,
pedagang, dan tukang becakjuga turn t memerialikan suasana.
84

