Page 96 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 96

Pak Ali, kan?! Mengaku!"
                  ''Bukan, Pak...! Saya cuma"
                  Sore hari Irham lewatkan di pos keamanan pasar. Setelah
           bersumpah berkali-kalibahwa ia takbermaksud buat mencuri, ia
           dibebaskan  oleh  salah  satu  Linmas  kawasan  Pasar  Pagi.
           Malamnya, Pak  Sobirinyang  mendengar  dan  kecewa  atas
           kejadian tersebuhnengkuliahi Irham dengan segudang nasihat
           sekaligus omelan.
                  "Saya kecewa dengan kamu. Ham! Kenapa kamu sempat-
           sempahiya berbuat seperti itu? Tolong, jangan coreng nama baik
           saya."
                  "Biar saya jelaskan, Pak/' Irham tak sadar, dirinya telah
           diberondongi kalimat-kalimat nasihat dan omelan lebih lama
           dari yang ia kira. Bahkan, ketika sineti'on Cinderella usai, kalimat-
           kalimat Pak Sobirm belum mencapai endingpadahal Pak Sobirin
           memulai "kuliah"-nya sebelum sinetron itu  tayang, sehabis
           sholat maghrib berjamaah di langgar dekat rumah mereka.
           Namun Irham tetap sabar, setelah dirasa waktunya tepat lantas ia
           ceritakan dari awal semuanya. Ia tak ingin memotong kalimat-
           kalimat Pak Sobirin, seseorang yang amat ia hormati.
                  Kronologis yang jauh dari kesan artifisial itu mengalir.
           Rupanya Irham cuma ingin membenahi dagangan Pak Ali. Sial,
           seorang pemuda penjual baju di seberang mengira ia iiigin
           nyolong. Teriakan geram tak terelakkan Irham terima. Intinya,
           cuma salah paham.
                  Allah, harus berapa lama lagi aku bersabar? Pak Sobirin
           memutuskan untuk menyuruh Irham bantu-bantu istrinya di
           warteg sementara  waktu. Kebetulan, Arini  mengambil ijin


           Aniigerah Ber/h/m/ Irhnm.... (Clilang vS.P., SM/\N 1 Tcgal)   89
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101