Page 101 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 101

Antologi Cerpen Reinaja


     terjadi, Irham?! Apalagi yang kamu perbuat hiingga kamu sendiri
     babak belur seperti itu?"
             Pak Sobirin yang kaget mendengar keributan semacam
     itu cepat-cepat mendatangi asal suara. "Ada apa inlAstaga,
     Asrul?! Irham?" Malam itu  Irham lewati dengan segudang
     pertanyaan. Lagi-Iagi kisah lugu itu ia utarakan begitu saja.
             "Saya cuma mau lihat-Iihat di daerah Setia Budi situ, Bu,
     Pak. Namun, eee, ternyata saya menemukan Asrul yaiig sedang
     dikerjai  sekelompok  pemuda pengangguran." Irham  ingin
      mencoba melindungi Asrul, anak itu tak sadar dengan apa yang
     ia lakukan. Namun para pemuda pengangguran malah sewot.
      Akhirnya mereka memutuskan untuk menghajar Irham. Irham
      yang lugu tak mampu melawan, alhasil ia jadi babak belur.
             "Ham, sudahlah. Adas dan bersihkan lukamu," Pak
     Sobirin berujar dalam kondisi terhenyak. Pria paruh baya itu
      masih belum dapat menerima kenyataan getir.






             Bu Halikah walau sedikit sudah bisa memaafkan Irham.
      Bagaimanapuii, jika tak ada Irham, apa jadinya Asrul sekarang?
      Hubungan mereka kembali membaik, bahkan seperti semula
      Irham pertama kali menumpang.
             Pada  bulan  September, Pak Sobirin  mendapatkan
      undangan pernikahan sepupunya di Pemalang. Ia putuskan
      mengajak Irham untuk menemani. Mereka berdua pergi pagi hari
      dengan ELF atau bis tuyul,     Tegal biasa menyebutnya begitu.
      Di Sana, selain bertemu dengan banyak saiiak-sedulur, Pak Sobirin


      94
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106