Page 23 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 23
“Ya Tuhan, kau sungguh-sungguh?” tanya salah seorang
wanita.
“Aku bersungguh-sungguh, Bibi. Aku akan menyusul
kakakku dan membebaskannya dari cengkeraman orang jahat
itu!”
Ketegasan setiap kata yang terlontar dari mulut gadis itu
membuat takjub setiap orang yang mendengarnya. Mereka saling
berbisik, mengutarakan pikiran dan perasaan masing-masing.
Keputusan Biuqbiuq untuk menyusul Lolotabang dan menentang
perintah Tuan Bangsawan adalah hal yang sangat berbahaya.
Tuan Bangsawan tidak bisa dianggap main-main. Ia seperti dewa
yang mencengkeram jiwa setiap penduduk di daerah itu. Hartanya
yang sangat luas dan membentang dimana-mana membuat para
penduduk merasa sangat takut dan segan terhadapnya.
Para lelaki yang menunggu di luar kamar Biuqbiuq menjadi
terkejut ketika mendengar kasak-kusuk mengenai keinginan
Biuqbiuq mendatangi kediaman Tuan Bangsawan. Seorang lelaki
tua yang menjadi sesepuh di desa itu langsung masuk ke dalam
kamar untuk menemui Biuqbiuq. Ia berdiri di samping tempat
tidur gadis itu.
“Cucuku, Biuqbiuq. Apakah tekadmu sudah sangat bulat
untuk menyusul kakakmu?”
“Ya,” jawab gadis itu mantap.
“Apakah kau tahu ke mana kakakmu dibawa oleh Tuan
Bangsawan?”
17