Page 28 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 28

Pengawal  yang  lain  menjadi kesal dan berusaha

            menyumpal  mulut  Biuqbiuq  dengan telapak  tangannya yang
            besar. Tiba-tiba Tuan Bangsawan telah berdiri di depan gerbang
            istana sambil berkacak pinggang.

                    “Ada apa ini?” hardiknya.

                    Salah seorang pengawal segera membungkuk menghadap
            tuannya sementara temannya masih menahan tubuh Biuqbiuq.


                    “Mohon  maaf  telah  mengganggu  ketenangan  istirahat
            Tuan,” kata  pengawal.  “Sepertinya ada gadis  gila  melintas  dan
            membuat kekacauan.”

                    Tuan Bangsawan mengamati Biuqbiuq dari ujung rambut
            hingga ke ujung kaki. Alisnya bertemu. Ia mengenal gadis itu.

                    Ia bertanya dengan marah,  “Apa maksudmu datang
            kemari?”


                    “Saya ingin bertemu kakak saya!” jawab Biuqbiuq mantap.

                    Tuan Bangsawan tertawa dengan nada mengejek.

                    “Tidak  bisa! Kau  telah  kalah  sehingga kau  tidak  akan
            pernah  bisa bertemu kakakmu  lagi. Selamanya!” ujar Tuan
            Bangsawan.


                    “Apa maksud Tuan?” tanya Biuqbiuq. Ia menggigil.

                    “Tenang, aku sangat mencintai kakakmu. Aku tidak akan
            menyakitinya seujung kuku pun. Ia kini aman di dalam istanaku
            dan dilayani dengan sangat baik.”



                                         22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33