Page 21 - 2017 PhET
P. 21

11




                        dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan
                        pembelajaran. (Nana Sudjana, 2005: 28). Sedangkan menurut Gagne (Ratna, 2011:

                        2) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
                        perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sehingga belajar dapat diartikan sebagai

                        pengalaman proses di mana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar

                        guna mencapai tujuan untuk membentuk peserta didik ke arah yang lebih baik.
                               Pembelajaran  merupakan  suatu  proses  yang  terdiri  dari  kombinasi  dua

                        aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,
                        mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi

                        pembelajaran (Jihad & Haris, 2008: 11).

                               Guru  membutuhkan  strategi  untuk  melaksanakan  pembelajaran.  Strategi
                        mengajar adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam berbagai bidang

                        materi  dan  digunakan  untuk  memenuhi  berbagai  tujuan  pembelajaran.  Strategi
                        pembelajaran  tertanam  dalam  model  mengajar.  Model  mengajar  merupakan

                        pendekatan spesifik yang memiliki tiga ciri (Eggen & Kauchak, 2012: 7):

                        1.  Tujuan:  Model  mengajar  dirancang  untuk  membantu  peserta  didik
                            mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis  dan  memperoleh  pemahaman

                            mendalam tentang bentuk spesifik materi.
                        2.  Fase:  Model  mengajar  mencakup  serangkaian  langkah  yang  sering  disebut

                            “fase” yang bertujuan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
                            yang spesifik.

                        3.  Fondasi: Model mengajar didukung teori dan penelitian tentang pembelajaran

                            dan motivasi.


                               Selanjutnya Depdiknas (2003: 8) menjelaskan, bahwa “Pendekatan yang
                        digunakan dalam pembelajaran Sains berorientasi kepada peserta didik. Peran guru

                        bergeser dari menentukan apa yang akan dipelajari “ke” bagaimana menyediakan

                        dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
                               Berdasarkan uraian di atas, dalam pembelajaran Sains sangat dibutuhkan

                        bentuk  atau  model  pembelajaran  yang  mampu  memberikan  pengalaman-
                        pengalaman  langsung  terhadap  peserta  didik  untuk  dapat  memahami  konsep-

                        konsep dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Peserta didik secara aktif
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26