Page 22 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 22
19
Foundation. STS muncul akibat kritikan-kritikan yang dilancarkan terhadap
pendidikan dan pengajaran sains dewasa ini. Generasi STS nampaknya didorong
oleh keinginan untuk meningkatkan keberanian belajar IPA melalui isu-isu social
di masyarakat dan melalui teknologi. Isu-isu social di masyarakat yang ada
kaitannya dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih dekat, lebih nyata, dan lebih
punya arti bila dibandingkan dengan konsep-konsep dan teori-teori IPA itu
sendiri.
Secara umum, laporan-laporan yang ada menyarankan arah pendidikan sains
kepada terbentuknya masyarakat yang “melek” sains dan teknologi atau science
and technological literacy (Hurd, 1985: 96--97).
Tujuan yang dirumuskan, yaitu agar terbentuk masyarakat yang sadar atau
melek sains dan teknologi, artinya dalam menyelenggarakan pembelajaran sains
sasaran yang ingin dicapai diarahkan pada masyarakat di zaman teknologi tinggi.
Sadar atau melek yang dimaksud di sini, bukan keterampilan yang dapat diajarkan
sedemikian rupa tetapi merupakan penggunaan kesadaran social dan pemahaman
tentang penalaran manusia dan pengambilan keputusan dalam sains dan kaitannya
dengan isu-isu sosial, personal, politik, ekonomi, dan etika.
Dalam pembelajaran sains dengan pendekatan STS , peserta didik diarahkan
untuk literacy sains dan teknologi. Sebagai pemimpin Project Synthesis,
kelompok kerja STS, Joseph Piel (Hidayat, 1983: 1) mengembangkan program
STS yang mempunyai karakteristik untuk mempersiapkan peserta didik:
a. menggunakan sains untuk memperbaiki kehidupan dirinya dan untuk
menghadapi perkembangan teknologi.
b. Agar dapat menghadapi isu-isu teknologi dalam masyarakat dengan penuh
tanggung jawab.