Page 58 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 58

55




                             Definisi sains yang lebih lengkap dikemukakan oleh Sund. Sund (1981: 40)

                        menyatakan  sains  sebagai  tubuh  dari  pengetahuan  (body  of  knowledge)  yang


                        dibentuk  melalui  proses  inkuiri  terus-menerus,  dan  diarahkan  oleh  masyarakat

                        yang  bergerak  dalam  bidang  sains.  Sains  lebih  dari  sekedar  pengetahuan

                        (knowledge). Sains merupakan suatu upaya manusia yeng meliputi operasi mental,


                        keterampilan,  dan  strategi  memanipulasi,  dan  menghitung,  keingintahuan

                        (curiosity),  keteguhan  hati  (courage),  ketekunan  (persistence)  yang  dilakukan


                        oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta. Sains juga dapat dikatakan

                        sebagai hal-hal yang dilakukan ahli sains ketika melakukan penyelidikan ilmiah.


                             Berdasarkan  berbagai  definisi  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli  tersebut

                        dapat  diberikan  batasan,  sains  adalah  ilmu  pengetahuan  atau  kumpulan  konsep,


                        prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif, sistematis, inkuiri,

                        dan  dilajutkan  dengan  proses  observasi  (empiris)  secara  terus-menerus  sebagai


                        suatu  usaha  manusia  yang  meliputi  operasi  mental,  keterampilan,  dan  strategi

                        memanipulasi,  dan  menghitung  serta  dapat  diuji  kembali  kebenarannya  dengan

                        dilandasi  sikap  keingintahuan  (curiosity),  keteguhan  hati  (courage),  ketekunan


                        (persistence) untuk menyingkap rahasia alam semesta.

                             Dengan  demikian,  paling  sedikit  ada  tiga  batasan  tentang  sains,  yaitu  (1)


                        kumpulan  konsep,  prinsip,  hukum,  dan  teori,  (2)  proses  ilmiah  dapat  fisik  dan

                        mental  dalam  mencermati  fenomena  alam,  (3)  sikap  keteguhan  hati,


                        keingintahuan,  dan  ketekunan  dalam  menyingkap  rahasia  alam  semesta.  Ketiga

                        syarat  tersebut  dapat  dikatakan  sebagai  syarat  komulatif,  yang  berarti  ketiha-


                        tiganya harus dimiliki oleh saintis.

                             Dalam perkembangannya sains dapat terjadi secara komulatif, yaitu konsep,


                        prinsip,  hukum,  dan  teori  sebelumnya  menjadi  landasan  bagi  terbentuknya
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63