Page 87 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 87
72
tidak bergerak. Kemudian pendidik terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan
lanjutan untuk memantapkan konsep dinamika gerak pada diri peserta didik.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penerapan prosedur bertanya pada
Lampiran 1 laporan penelitian ini.
Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan, pendidik dibantu oleh
beberapa peserta didik melakukan demonstrasi atau peragaan di depan kelas. Pada
saat mulai peragaan sebagian besar peserta didik kelihatan enggan, tetapi setelah
diberi penjelasan tentang apa yang akan dipelajari dan apa peran mereka pada
peragaan, syukurlah akhirnya mereka tertarik. Pada saat demonstrasi atau peragaan
berlangsung suasana di dalam kelas menjadi ramai, peserta didik yang duduk di
belakang berdiri dan ribut karena terdorong rasa ingin tahu lebih jelas tentang
peragaan atau demonstrasi tersebut. Pendidik membiarkan keadaan tersebut terjadi
sampai peragaan atau demonstrasi selesai dilaksanakan, sehingga suasana kelas
semakin ribut karena rasa penasaran peserta didik semakin bertambah.
Ketika Tanya jawab, tidak semua peserta didik terlibat. Masih ada peserta
didik yang terbawa arus peragaan dan asyik bermain sendiri. Pada saat pendidik
menyampaikan pertanyaan hanya sebagian kecil peserta didik yang memberikan
tanggapan, sebagian besar peserta didik tidak memberikan tanggapan, mereka
hanya asyik terbawa suasana gembira dan menikmati peragaan yang dilakukan
oleh pendidik dengan bantuan satu atau dua orang peserta didik. Perhatian mereka
terhadap pertanyaan yang diberikan pendidik menjadi berkurang. Peserta didik
yang duduk di barisan depan sebagian menjawab, kemudian satu dua orang peserta
didik yang di belakang juga ikut menjawab.