Page 162 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 162
unggas yang gagah, percaya diri dan pemberani. tidak seperti
tetangga sebelah, biarpun badan gemuk hidup mewah, tapi
loyo tanpa gairah. Tidak punya nyali, jangankan berkelahi
berkokok tak pandai. Daging lembek telurnya murah. Ayam
kampung? Oke punya.
3. Pelajaran dari Tumbuhan
a. Bambu
Bambu tanamanan kokoh dan gagah, mereka keluarga
besar hidup rukun dan kompak. Rumpun yang besar dan kuat
bermanfaat bagi tanah tempat tumbuh dari ancaman longsor.
Manusia sangat membutuhkan jasanya yang serba guna.
Melayani banyak kebutuhan hidup orang dari yang sepele
sampai yang pokok. Sejak balita bernama rebung hingga
dewasa apa lagi lansia, bahkan sudah bangkai pun tetap
berguna.
Beda dengan pinang tumbuh sebatang, angkuh dan
menyendiri. Satu diantara sifat terpuji dari bangsa bambu ialah
adat sopan santunnya. Semakin tua umur semakin tunduk
kebumi. Untuk apa? Menyapa bumi untuk berterimakasih telah
menumbuh membesarkan keluarganya. Sembari berbisik
kepada anak cucu jangan pernah melupakan jasa orang.
Bambu adalah maha gurunya orang Minangkabau.
b. Pisang
Mencermati kehidupan pisang kita akan mendapatkan
pelajaran berharga. Bisa membentuk kepribadian peduli
dengan sesama tanpa mengharap balas. Pisang adalah jenis
tanaman gigih, hidup disembarang tanah tanpa memilih iklim.
Walaupun dari bayi dirundung siksa, dipijak kerbau, dimamah
kambing bahkan dipancung sekalipun tetap bertahan hidup.
Sebentar patah besok tumbuh kembali. Daunnya compang-
Menyingkap Wajah 133
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya