Page 264 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 264

juga bernilai tinggi. Gelar Bagindo masih diperhitungkan, dia

                  termasuk golongan menengah ke atas.

                        3.  Sutan
                        Gelar  Sutan  adalah  tingkat  terbawah  tapi  tidak  setaraf

                  dengan  Sudra  dari  Hindia.  Dalam  pergaulan  umum  mereka

                  tidak pernah merasa rendah. Di luar perbesanan gelar Sutan
                  ini tidak berbeda dengan 2 (dua) tingkat di atasnya.

                        Selain dari pada itu, ada segolongan masyarakat yang tidak

                  punya gelar seperti di atas, tidak jelas apakah nenek moyang
                  mereka dulu pendatang di Pariaman. Kalau Sidi, Bagindo dan

                  Sutan  dipanggilkan  Ajo  dalam  pergaulan,  maka  himbauan
                  kepada mereka yang tanpa gelar ini dipanggilkan Marah, Uwo,

                  Uda atau Uwan dan lain-lain panggilan di daerah darek sana.

                        Lain lagi yang berlaku di daerah Minangkabau lain seperti
                  Silungkang, umpamanya. Di sana ada 2 (dua) tingkat derajat

                  kemanakan:  yaitu  “kamanakan  di  bawah  pusek”    dan
                  “kamanakan di bawah lutuik”. Di nagari lainnya malah ada 4

                  (empat) tingkat: “kamanakan di bawah daguak, kamanakan di

                  bawah dado, Kamanakan Di Bawah Pusek dan Kamanakan Di
                  Bawah  Lutuik.  Kelas  utamanya  ialah  Kamanakan  Di  Bawah

                  Daguak  golongan  teratas  yang  lebih  dekat  dengan  kepala.

                  Berikutnya  di  bawah  Dada,  yang  di  bawah  Pusat  masih
                  lumayan  bergengsi.  Tapi  kamanakan  yang  di  bawah  lutut

                  benar-benar  tak  di  perhitungkan.  Hak-haknya  dalam  Adat

                  tidak di berikan, tidak diizinkan memangku gelar Datuk atau
                  menjabat sebagai perangkat Adat di kaumnya sendiri. Malah

                  dalam  baralek  orang-orang  ini  tidak  di perkenankan  masuk

                  rumah,  cukup  di  halaman  saja.  Akan  tetapi  kalau  “oknum”
                  kamanakan  di  bawah  lutut  orang  kaya  apalagi  pejabat,

                  statusnya sudah dilupakan orang.










                                                         Menyingkap Wajah                      235
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269