Page 265 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 265
Sebuah kasus lagi dijumpai kelas elit dalam masyarakat
Adat. Bagi penganut mazhab Koto Piliang, adat satupuak
golongan terhormat yaitu keturunan Datuak-Datuak
pemangku Adat di satu kaum. Bahwa Datuak Pangulu di
kaumnya harus terambil dari kalangan ningrat. Maka kerabat
keturunan ini dinamakan Urang Babanso. Kedudukannya jauh
lebih tinggi dari keluarga “urang darai” di persukuan. Namun
demikian, apakah dia tak bergelar atau Kamanakan di Bawah
Lutuik sekarang garis pemisahnya sudah luntur, tidak lagi
sekental generasi terdahulu. Negeri sudah berubah, zaman
berganti musim bertukar. Lagu lama tak di dendangkan lagi!
C. GENERASI YANG HAMPA
Sejarah mencatat bahwa sepanjang umur NKRI, sejak dari
zaman Orde Lama berlanjut ke Orde Baru sampai ke era
Reformasi terjadi pergolakan politik di beberapa daerah yang
bermuara kepada bentrok senjata antara Pusat dan Daerah. Di
mulai dari Jawa Tengah yang terkenal dengan pemberontakan
PKI Muso 1948. Di susul Aceh dengan perlawanan di bawah
komando Daud Beureukh. Selanjutnya Jawa Barat angkat
senjata yang di gerakkan oleh Kartosuwiryo, Sulawesi Selatan
pun berontak di bawah kepemimpinan Kahar Muzakar. Maluku
memproklamirkan RMS (Republik Maluku Selatan). Pada
zaman Reformasi giliran Papua ingin lepas dari Indonesia di
bawah kibaran bendera Bintang Kejora.
Menjelang dan diawal tahun 1960 Sulawesi Utara bergolak
dengan Permestanya dipimpin Kawilarang dan Vience Sumual.
Beriringan dengan itu Sumatera Tengah bergolak dalam
gerakan militer Dewan Benteng oleh Kolonel Ahmad Husen. Di
deklarasikan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia) dengan Dewan Gajah dari Utara dan Dewan Garuda
236
Yus Dt. Parpatih