Page 276 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 276

Syuting  dimulai  “Siap?...  Action!  Setelah  aba-aba  semua

                  bergerak melaksanakan tugas. Keadaan disengaja kacau-balau.
                  Memang  itu  maunya  sutradara.  Tiba-tiba  tidengar  suara

                  lantang Kameramen: Cut! Itu kamu yang baju merah jangan

                  lihat  kamera”  sambil  menunjuk  Buyung.  Syuting  di  ulang.
                  Datang perintah: “Action”. Lagi-lagi kameramen membentak :

                  Cut..  Cut  “Eh,  kamu  dengar  tidak?  Jangan  ketawa  dengan
                  mengancungkan  tinju  ke  kamera.  Sudah  berapa  kali  saya

                  bilang??? Buyung tertunduk malu .... Lanjut !

                        Pemain  makin  semangat,  Sesuai  skenario,  dua  orang
                  preman dengan gagah keluar rumah menantang demonstran.

                  Melihat  itu  Buyung  lari  pontang-panting  ketakutan.  Semua

                  tertawa  termasuk  preman  sambil  memukul-mukul  tanah
                  saking gelinya. Sekarang sutrada bertindak: “Kamu yang baju

                  merah keluar!” Yang lain lanjutkan. Buyung plongak-plongok

                  keluar  lokasi.  Sebenarnya  bukan  dia  tidak  paham  arahan
                  kameramen.” Untuk apa ikut syuting kalau tak nampak oleh

                  penonton nanti. Kita harus menjadi “kepala semut” biar kecil

                  menggigit kata Buyung berdalih. Maksud memang baik Yung,
                  tapi “waang” tu Overekting!




                        H. EGOCENTRIS
                        Ini  cerita  Nuskan  Syarif  almarhum,  komponis  dan

                  arransmen lagu-lagu Minang. Beliau pimpinan Band Kumbang

                  Cari yang sangat populer di zamannya “Waktu itu tahun1985”
                  kata Nuskan memulai kisahnya. Ada seorang pengusaha kaya

                  orang awak menyuruhnya menggubah lagu Simponi Minang.
                  Enam bulan lagi akan tampilkan pada hari lang tahun IKM yang

                  diketuainya.  “Tolong  libatkan  semua  jenis  instrumen  musik
                  Minang  tradisional,  sehingga  terdengar  suara  Minang

                  dibalantika musik Nasional.








                                                         Menyingkap Wajah                      247
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281