Page 305 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 305
orang dari kampungnya ke Istana Pagaruyung. Apapun
keputusannya nanti wajib ditaati oleh siterdakwa, demi
marwah Kerajaan Pagaruyung.
Sidang dibuka oleh Ketua Pengadilan Bundo Kandung.
Pertama sekali Cindua Mato disuruh mengisahkan dengan
jujur tentang perjalanannya ke Sikalawi membawa tugas
Negara Maka sesuai titah Bundo Kanduang, terdakwa Cindua
Mato menceritakan perjalanannya pulang pergi. Selepas itu
Bundo Kanduang mengajukan pertanyaan kepada saksi Puti
Bunsu : Bundo Kanduang (BKD) Puti Bunsu (PBS) Rajo Adat
(RJA) Cindua Mato (CMT) Rajo Ibadat (RIB)
BKD : Apa benar semua itu yang terjadi Puti ?
PBS : Benar, Bundo.
BKD : Apakah kamu dibawa paksa oleh Cindua
Mato?
PBS : Tidak. Saya ikut atas kemauan sendiri.
BKD : Alasan kamu ikut?
PBS : Tidak tahu mau pulang kemana. Rumah kami
hanyut
BKD : Baiklah…..Silahkan pemeriksaan dari Raja
Adat
RJA : Saya mulai.....Cindua Mato?...Kamu siap
menjawab pertanyaan-pertanyaanku?
CMT : Siap, yang mulia.
RJA : Apakah kamu tidak tahu bahwa Puti Bunsu
adalah tunangan Imbang Jayo ?
CMT : Tahu, yang mulia. Justru hamba kesana
menghantarkan bingkisan Bako untuk Puti Bunsu.
RJA : Sekarang kamu terbukti bersalah melanggar Adat.
Yaitu: “Manggungguang
276
Yus Dt. Parpatih