Page 309 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 309

CMT            : Tidak perduli!. Kamu merampas milik

                  orang.

                        IJ             : Tapi..
                        CMT            : Kalau hanya itu keperluanmu, lebih baik

                  pulang saja.

                        IJ             : Sombong kamu !.... Belum tahu siapa saya ?
                        CMT            : Tidak perlu tahu.

                        IJ             : Kamu kacung disini, berani mengusir Putra

                  Mahkota?

                        CMT            : Saya punya hak mengusir siapa saja.
                        IJ             : Kurang ajar!! sambil meraba tangkai keris

                  dipinggangnya
                        CMT  :  Heyyy...  Saya  peringagkan,  Kamu  berada

                  dipekarangan orang

                        Tiba-tiba Haaaapp!! Imbang Jayo menyerang dengan keris
                  terhunus. Secepat kilat Cindua Mato menyambar pergelangan

                  tangan Imbang Jayo yang memegang senjata. Lalu dipilin dan

                  disandang  kebahu  ditekuk  kebawah.  Terdengar  bunyi
                  “kraaakk.  Imbang  Jayo  menjerit  tangannya  patah.  Kini  keris

                  berpindah  ketangan  Cindua  Mato.  Serta  merta  siku  yang

                  pagang  keris  menghunjam  ketulang  rusuk.  Imbang  Jayo
                  terkulai.  Sekarang  ujung  senjata  sendiri  menempel

                  ditenggorokan. cukup!” terdengar suara dari belakang.

                        Dang  Tuanku  datang  melerai.  Cindua  Mato  melepaskan
                  tangkapannya.  Imbang  Jayo  terhuyung,  berlari  menuju

                  kudanya.  Sambil  menggendong  tangan  kanan  yang  patah.

                  Pengawalnya  membantunya  menaikkan  ke  punggung  Kuda
                  lalu cigin kembali ke negrinya.




                        6. Raja Tiang Bungkuak Balas Dendam









                       280
                                  Yus Dt. Parpatih
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314