Page 89 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 89
Panghulu dan telah menabrak rambu-rambu atau kode etik,
adapun sifat-sifat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Mahariak Mahantam Tanah
Sifat ini merupakan sikap emosi atau temperamental yang
sangat merugikan bagi seorang Pemangku Adat. Yang
seharusnya dibangun seorang Panghulu bukanlah rasa takut
tapi rasa segan. Panghulu yang terkesan Urang Bagak akan
menurunkan derajatnya tiga tingkat menjadi dubalang.
Pemimpin seperti itu takkan mendapat simpati dari
masyarakat.
b. Mamanjek-Manjek
Memanjat pohon boleh saja kalau ada perlunya, tapi
memanjat-manjat, berlari-lari atau bersorak-sorak adalah
tabiat anak-anak, yang tidak pantas dilakukan seorang
Panghulu yang memiliki derajat terhormat. Seorang Panghulu
disebut sebagai Nan Gadang Basa Batuah. Gadang dalam
kaumnya, Basa dipasukuannya dan Batuah pula dalam
nagarinya.
c. Karisiak Nan Jadi Daun
Walaupun masih berusia muda, namun jika seseorang
sudah dipercaya dan diangkat menjadi seorang Panghulu maka
ia harus dituakan. Dia tidak lagi bias bersikap seperti kekanak-
kanakan atau remaja. Cara dan model berpakaian, aksesoris
yang digunakan, cara berbicara serta tindakan yang akan
dilakukan harus disesuaikan dengan martabat sebagai seorang
Panghulu. Tindakan-tindakan seperti Bagarah Kudo, seperti
berjoget dipesta baralek tidak boleh dilakukan oleh seorang
Panghulu. Tidak pantas seorang Panghulu meskipun dia masih
muda menggunakan sarawa levis tabuak-tabuak, rambuik
karibo tanpa kopiyah, basubang dan batato, hal ini tidak sesuai
d. Bansenseang Kaki Sarawa
60
Yus Dt. Parpatih