Page 92 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 92

nan maramuak di pangka dahan tapi mato nyalang mancaliak

                  buah.  Panghulu  seperti  ini  lebih  baik  menyerahkan  kembali
                  jabatannya  seperti ungkapan adat  luluih baju sarahkan karih,

                  Ia sebagai panghulu tidak berdosa karena tidak menjalankan

                  kewajibannya dan kaumnya pun tidak merasa kecewa.



                        8. Aib Panghulu

                        Ada  catatan  lagi  bagi  seorang  Panghulu  dalam  menjaga
                  marwahnya  sebagai  seorang  pemimpin  kaum.  Ia  harus

                  menjauhi empat pasal yang sekiranya terlanggar salah satunya

                  maka  tidak  dapat  dimaafkan  dan  seorang  Panghulu  yang
                  melanggar salah satu dari empat pasal ini harus dilengserkan

                  karena  pelanggaran  terhadap  keempat  pasal  ini  merupakan
                  kejahatan berat.

                        Bahwa          standar moral  bagi            seorang              manusia

                  Minangkabau  adalah  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  susila.
                  Makanala seseorang telah berbuat asusila, maka siapapun dia

                  akan  mendapatkan  sanksi  dari  masyarakat.  Jika  pembunuh

                  bisa  dimaafkan,  perampok  dapat  diampuni  ,  tapi  kejahatan
                  yang  berbau  sexsual  tidak  dapat  ditolerir  dan  tidak

                  mendapatkan  maaf.  Adapun  kesalahan-kesalah  tersebut

                  diantaranya:
                        a.  Takuruang Di Biliak Dalam

                        Yang  dimaksud  dalam  pasal  ini  adalah,  apabila  seorang

                  Panghulu terlanjur berbuat serong atau tak senonoh dengan
                  perempuan, dan rumah tempat mereka berbuat telah dikepung

                  ole  orang.  Pada  zaman  sekarang  perbuatan  mereka  ini

                  kemudian  dipublikasikan  secara  umum  lalu  menjadi  viral,
                  maka Panghulu semacam ini tidak boleh  lagi dipertahankan

                  dalam kaumnya.

                        b.  Tapanjek Anau Basigai







                                                         Menyingkap Wajah                      63
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97