Page 48 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 48
menjadi orang yang setia pada penjajah, pandai dalam administrasi dan sanggup menjadi
pegawai dengan gaji yang rendah.
Dalam bidang irigasi (pengairan) diadakan pembangunan dan perbaikan. Tetapi
pengairan tersebut tidak ditujukan untuk pengairan sawah dan ladang milik rakyat, namun
untuk mengairi perkebunan-perkebunan milik swasta asing dan pemerintah kolonial. Emigrasi
juga dilaksanakan oleh pemerintah Belanda bukan untuk memberikan penghidupan yang layak
serta pemerataan penduduk, tetapi untuk membuka hutanhutan baru di luar pulau Jawa bagi
perkebunan dan perusahaan swasta asing. Selain itu juga untuk mendapatkan tenaga kerja yang
murah. Jelaslah bahwa pemerintah Belanda telah menyelewengkan Politik Etis. Usaha-usaha
yang dilaksanakan baik edukasi, irigasi, dan emigrasi, tidak untuk memajukan rakyat
Indonesia, tetapi untuk kepentingan penjajah itu sendiri.Sikap penjajah Belanda yang demikian
itu telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa penderitaan dan kemiskinan rakyat Indonesia
dapat diperbaiki jika bangsa Indonesia bebas merdeka dan berdaulat.
B. Akhir Kekuasaan Belanda
Akhir kekuasaan Belanda tidak terlepas dari peran dan andil bangsa Jepang. Para
penjajah Belanda cukup kuat untuk mencegah nasionalisme Indonesia dengan cara menangkap
para pemimpinnya dan menekan organisasi-organisasi nasionalis. Namun para penjajah tidak
bisa menghapuskan sentimen nasionalisme yang telah tertanam di hati bangsa Indonesia.
Orang-orang Indonesia, di sisi lain, tidak cukup kuat untuk melawan pemimpin kolonialisme
dan karenanya membutuhkan bantuan dari luar untuk menghancurkan sistem colonial
(Munawaroh et al., 2022).
40