Page 26 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 26

Layang Kumitir pun demikian, ia mengakui kebenaran kata-
            kata ayahnya. Ia pun akhirnya bersedia membantu Damarwulan
            meskipun hati kecilnya membisikkan sesuatu yang lain kepadanya.
            “Coba  kalau  Damarwulan  bisa  mengalahkan  Menak  Jingga,  dia
            pasti diangkat menjadi raja. Apakah kalian tidak iri? Yang pantas
            menjadi raja itu kamu, Layang Kumitir, bukan Damarwulan,” bisik
            setan mempengaruhi jalan pikiran Layang Kumitir.

                  Pada saat  angan-angan Layang Seta dan Layang Kumitir
            membubung  setinggi langit. Anjasmara menyela pembicaraan,
            ”Ayahanda, saya akan menghadap Ratu  Kencana Wungu agar
            Kanjeng  Ratu  bersedia  mengirimkan bala  tentara membantu
            Kanda Damarwulan.”

                  “Baiklah,  Anakku. Seta dan Kumitir temani kakakmu
            menghadap sang  ratu!”  perintah Patih Logender  kepada kedua
            adik Anjasmara.

                  “Baiklah, Ayah,” jawab Layang Seta dan Layang Kumitir.

                  Istana Majapahit saat itu tidak begitu ramai. Tatkala sang
            bagaskara masih berada di ufuk timur, para adipati bawahan mulai
            berbenah menyiapkan barisan. Mereka bersiap-siap berangkat ke
            Prabalingga untuk menghadang prajurit Blambangan yang akan
            menyerbu Majapahit. Namun, tidak semua adipati berangkat ke
            Prabalingga, ada beberapa adipati yang tetap berada di lingkungan
            istana.  Mereka  menunggu kiriman pasukan  tambahan  untuk
            berjaga-jaga jika Damarwulan tidak berhasil mengalahkan Menak
            Jingga.

                  Pagi itu Ratu Ayu Kencana Wungu mengadakan pertemuan
            di dalam istana. Ratu Ayu Kencana Wungu dihadap oleh kerabat
            dekat, sanak saudara, dayang-dayang, dan beberapa adipati.

                  “Kanda Menak Koncar, bagaimanakah keadaan putra Paman
            Adipati Tuban?” tanya Ratu Kencana Wungu memecah kesunyian.

                  “Berkat  doa Kanjeng  Ratu, Raden Buntaran dan Raden
            Watangan dalam lindungan Dewata, Tuan Putri. ”



                                         21
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31