Page 29 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 29

PAKUWON PRABALINGGA







                    Adipati Sumenep yang bergelar Mraja Dewasraya, Adipati
            Bandung yang bergelar Mraja Dwantaka, dan Adipati Pamekasan
            yang bergelar Wong Agung  Marsorah mulai  jenuh berada di
            pakuwon  (barak).  Mereka  tidak  sabar  menunggu  jawaban  Ratu
            Kencana Wungu yang dinilainya lamban. Ketiga adipati tersebut
            berencana mengadakan serangan mendadak ke Majapahit. Untuk
            itu,  mereka segera bergegas meminta  pertimbangan  Adipati
            Menak Jingga terlebih dahulu.

                  “Kakang Dewasraya, saya akan menangkap Kencana Wungu
            hidup-hidup.  Ratu  Majapahit  itu akan saya paksa menepati
            janjinya,” kata Mraja Dewantaka sambil berjalan pelan.

                  “Memang keterlaluan Kencana Wungu itu. Ia kebingungan
            ketika akan meredam pemberontakan yang dipimpin  Kebo
            Marcowet,” Wong Agung Marsorah menimpalinya.

                  “Bukankah akhirnya ia membuat sayembara?” tanya Mraja
            Dewasraya.

                  “Iya, sayembara itulah yang sampai sekarang menjadi pokok
            persoalan antara Majapahit dan Blambangan,” jawab Wong Agung
            Marsorah.

                  “Waktu itu Kencana Wungu menjanjikan bahwa barangsiapa
            dapat menumpas Kebo Marcowet, ia akan diangkat menjadi raja
            Majapahit dan sekaligus menjadi suami Kencana Wungu. Namun,
            setelah Jaka Umbaran berhasil membunuh Kebo Marcowet, janji
            itu tidak pernah ditepati.”

                  “Tapi…, bukankah Jaka Umbaran akhirnya dihadiahi wilayah
            Blambangan  dan  diangkat  menjadi Adipati  Blambangan  terus
            bergelar Menak Jingga atau Wuru Bisma?” tanya Mraja Dewantaka.





                                         24
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34